BEBERAPA KEUTAMAAN DAN KEBERKAHAN HARI JUMโ€™AT

Oleh
Dr. Nashir bin โ€˜Abdirrahman bin Muhammad al-Judaโ€™i

Hari Jumโ€™at merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Taโ€™ala mengkhususkan hari Jumโ€™at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu. Dan di antara beberapa keutamaan dan barakah hari yang agung ini adalah sebagai berikut:

Pertama, terdapat berbagai hadits yang menjelaskan keutamaan dan kemuliaan hari Jumโ€™at. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

โ€œุฎูŽูŠู’ุฑู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุทูŽู„ูŽุนูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ูููŠู‡ู ุฎูู„ูู‚ูŽ ุขุฏูŽู…ู ูˆูŽูููŠู‡ู ุฃูุฏู’ุฎูู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽูููŠู‡ู ุฃูุฎู’ุฑูุฌูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู‚ููˆู…ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูููŠ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู.โ€

โ€œSebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jumโ€™at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumโ€™at.โ€[1]

Hadits berikutnya, dari Abu Hurairah dan Hudzaifah[2]

โ€œุฃูŽุถูŽู„ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽู†ูŽุง ููŽูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูู„ู’ูŠูŽู‡ููˆู’ุฏู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุณู‘ูŽุจู’ุชู ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุตูŽุงุฑูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฃูŽุญูŽุฏู ููŽุฌูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุจูู†ูŽุง ููŽู‡ูŽุฏูŽุงู†ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู.โ€

โ€˜Allah menyimpangkan kaum sebelum kita dari hari Jumโ€™at. Maka untuk kaum Yahudi adalah hari Sabtu, sedangkan untuk orang-orang Nasrani adalah hari Ahad, lalu Allah membawa kita dan menunjukan kita kepada hari Jumโ€™at.โ€™โ€ [Al-Hadits] [3]

Dan hadits-hadits lain yang menunjukkan besarnya keutamaan hari Jumโ€™at dan keistimewaannya di banding hari-hari lainnya.

1. Di antara keberkahan hari Jumโ€™at, bahwa di dalamnya terdapat waktu-waktu dikabulkannya doโ€™a.
Dalam ash-Shahihain terdapat hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu โ€˜anhu bahwa Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam menyebut hari Jumโ€™at, lalu beliau Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

โ€œูููŠู’ู‡ู ุณูŽุงุนูŽุฉูŒ ู„ุงูŽ ูŠููˆูŽุงููู‚ูู‡ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏูŒ ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฆูู…ูŒ ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ูŠูŽุณู’ุฃูŽู„ู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฃูŽุนู’ุทูŽุงู‡ู ุฅููŠู‘ูŽุงู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดูŽุงุฑูŽ ุจููŠูŽุฏูู‡ู ูŠูู‚ูŽู„ู‘ูู„ูู‡ูŽุง.โ€

โ€œโ€˜Di hari Jumโ€™at itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Taโ€™ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.โ€™ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menun-jukkan sedikitnya waktu itu.โ€[4]

Para ulama dari kalangan Sahabat, Tabiโ€™in dan setelah mereka berbeda pendapat tentang โ€œwaktu ituโ€, apakah (perkara) waktu tersebut tetap ada (relevan hingga saat ini) ataukah sudah dihapus? Sementara bagi kelompok yang menyatakan bahwa waktu itu tetap ada, mereka berselisih pendapat tentang penentuan waktu tersebut, seluruhnya menjadi lebih dari menjadi tiga puluh pendapat. Semua itu dinukil oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-โ€˜Asqalani ุฑุญู…ู‡ู…ุง ุงู„ู„ู‡ beserta dengan dalil-dalilnya.[5] Dari semua pendapat itu, terdapat dua pendapat yang paling kuat.

Pertama, bahwa waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai pelaksanaan shalat Jumโ€™at. Di antara dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya,

โ€œุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุจูุฑู’ุฏูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ุฃูŽุจููŠ ู…ููˆุณูŽู‰ ุงู„ุฃูŽุดู’ุนูŽุฑููŠู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฃู†ู‘ูŽ ุนูŽุจู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ c ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ู: ุฃูŽุณูŽู…ูุนู’ุชูŽ ุฃูŽุจูŽุงูƒูŽ ูŠูุญูŽุฏู‘ูุซู ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูููŠ ุดูŽุฃู’ู†ู ุณูŽุงุนูŽุฉู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ู‚ูู„ู’ุชู ู†ูŽุนูŽู…ู’. ุณูŽู…ูุนู’ุชูู‡ู ูŠูŽู‚ููˆู„ู: ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู: ู‡ููŠูŽ ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฌู’ู„ูุณูŽ ุงู„ุฅูู…ูŽุงู…ู ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ุชูู‚ู’ุถูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู.โ€

Dari Abu Burdah bin Abi Musa al-Asyโ€™ari[6] Radhiyallahu anhubahwa โ€˜Abdullah bin โ€˜Umar Radhiyallahu anhuma berkata padanya, โ€œApakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari Jumโ€™at?โ€ Lalu Abu Burdah mengatakan, โ€˜Aku menjawab, โ€˜Ya, aku mendengar ayahku mengatakan bahwa, โ€˜Aku mendengar Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, โ€˜Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.โ€™โ€[7]

Di antara orang yang menguatkan pendapat ini adalah Imam an-Nawawi rahimahullah. Bahkan dia mengatakan, โ€œPendapat ini shahih, bahkan shawaab (benar),โ€ [8] Sedangkan Imam as-Suyuthi rahimahullah menentukan waktu yang dimaksud (dengan waktu tersebut), adalah ketika shalat didirikan.โ€ [9]

Kedua, bahwa batas akhir dari waktu tersebut hingga setelah โ€˜Ashar. Di antara argumentasinya adalah hadits yang diriwayatkan oleh sebagian penulis kitab Sunan, dari Jabir bin โ€˜Abdillah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

โ€œูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุงุซู’ู†ูŽุชูŽุง ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ุณูŽุงุนูŽุฉู‹ ู„ุงูŽ ูŠููˆุฌูŽุฏู ูููŠู’ู‡ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏูŒ ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ ูŠูŽุณู’ุฃูŽู„ู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุขุชูŽุงู‡ู ุฅููŠู‘ูŽุงู‡ู ููŽุงู„ู’ุชูŽู…ูุณููˆู‡ูŽุง ุขุฎูุฑูŽ ุณูŽุงุนูŽุฉู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุนูŽุตู’ุฑู.โ€

โ€œHari Jumโ€™at itu dua belas jam. Tidak ada seorang Muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah โ€˜Ashar.โ€ [10]

Dan di antara orang yang menguatkan pendapat ini adalah Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, dia mengatakan, โ€œIni adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi Salaf, dan banyak sekali hadits-hadits mengenainya โ€[11]

Sebagian ulama menyebutkan bahwa hikmah dari tersamarnya waktu ini adalah memotivasi para hamba agar bersungguh-sungguh dalam memohon, memperbanyak doโ€™a dan mengisi seluruh waktu dengan beribadah, seraya mengharapkan pertemuannya dengan waktu yang penuh barakah itu.โ€ [12]

2. Keberkahan lainnya yang dimiliki hari Jumโ€™at, bahwa siapa saja yang menunaikan shalat Jumโ€™at sesuai dengan tuntunan adab dan tata cara yang benar, maka dosa-dosanya yang ter-jadi antara Jumโ€™at tersebut dengan Jumโ€™at sebelumnya akan diampuni.

Sebagaimana disebutkan dalam Shahih al-Bukhari dari Salman al-Farisi Radhiyallahu anhu. Dia mengatakan bahwa Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

โ€œู„ุงูŽ ูŠูŽุบู’ุชูŽุณูู„ู ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ูˆูŽูŠูŽุชูŽุทูŽู‡ู‘ูŽุฑู ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุงุนูŽ ู…ูู†ู’ ุทูู‡ู’ุฑู ูˆูŽูŠูŽุฏู‘ูŽู‡ูู†ู ู…ูู†ู’ ุฏูู‡ู’ู†ูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ูŠูŽู…ูŽุณู‘ู ู…ูู†ู’ ุทููŠุจู ุจูŽูŠู’ุชูู‡ู ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุฎู’ุฑูุฌู ููŽู„ุงูŽ ูŠูููŽุฑู‘ูู‚ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงุซู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ู…ูŽุง ูƒูุชูุจูŽ ู„ูŽู‡ู ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูู†ู’ุตูุชู ุฅูุฐูŽุง ุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุงู’ู„ุฅูู…ูŽุงู…ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุบูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุงู’ู„ุฃูุฎู’ุฑูŽู‰.โ€

โ€œTidaklah seseorang mandi pada hari Jumโ€™at, dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jumโ€™at tersebut dan ke Jumโ€™at berikutnya.โ€ [13]

Sedangkan dalam Shahih Muslim terdapat tambahan tiga hari. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

โ€œู…ูŽู†ู ุงุบู’ุชูŽุณูŽู„ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุชูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉูŽ ููŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ู…ูŽุง ู‚ูุฏู‘ูุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽู†ู’ุตูŽุชูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽูู’ุฑูุบูŽ ู…ูู†ู’ ุฎูุทู’ุจูŽุชูู‡ู ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ู…ูŽุนูŽู‡ู ุบูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุงู’ู„ุฃูุฎู’ุฑูŽู‰ ูˆูŽููŽุถู’ู„ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉู ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู.โ€

โ€œBarangsiapa yang mandi lalu berangkat Jumโ€™at, kemudian mendirikan shalat semampunya, selanjutnya diam mendengarkan khutbah (imam) hingga khutbahnya selesai kemudian shalat bersama imam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya antara Jumโ€™at itu hingga Jumโ€™at berikutnya dan ditambah tiga hari lagi.โ€ [14]

Telah dikemukakan pada pembahasan sebelumnya, hadits Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam,

โ€œุงูŽู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุณู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูู…ู’ุนูŽุฉู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูู…ู’ุนูŽุฉู ูˆูŽุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ู ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ู…ููƒูŽูู‘ูุฑูŽุงุชูŒ ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุงุฌู’ุชูŽู†ูŽุจูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุจูŽุงุฆูุฑูŽ.โ€

โ€œShalat fardhu lima waktu, shalat Jumโ€™at ke Jumโ€™at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut jika ia menjauhi dosa-dosa besar.โ€

Pada zhahir hadits ini terdapat syarat untuk menjauhkan al-kabaa-ir (dosa-dosa besar) untuk dapat meraih keutamaan gugurnya dosa-dosa kecil

3. Keberkahan lain yang dimiliki hari Jumโ€™at bahwa di dalamnya terdapat keutamaan yang besar bagi siapa saja yang bersegera pergi ke masjid lebih pagi untuk shalat Jumโ€™at.
Dalam ash-Shahihain terdapat hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

โ€œู…ูŽู†ู ุงุบู’ุชูŽุณูŽู„ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุบูุณู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽุงุจูŽุฉู ุซูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุงุญูŽ ููŽูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู‚ูŽุฑู‘ูŽุจูŽ ุจูŽุฏูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฑูŽุงุญูŽ ูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠูŽุฉู ููŽูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู‚ูŽุฑู‘ูŽุจูŽ ุจูŽู‚ูŽุฑูŽุฉู‹ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฑูŽุงุญูŽ ูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซูŽุฉู ููŽูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู‚ูŽุฑู‘ูŽุจูŽ ูƒูŽุจู’ุดู‹ุง ุฃูŽู‚ู’ุฑูŽู†ูŽ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฑูŽุงุญูŽ ูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจูุนูŽุฉู ููŽูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู‚ูŽุฑู‘ูŽุจูŽ ุฏูŽุฌูŽุงุฌูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฑูŽุงุญูŽ ูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณูŽุฉู ููŽูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู‚ูŽุฑู‘ูŽุจูŽ ุจูŽูŠู’ุถูŽุฉู‹ ููŽุฅูุฐูŽุง ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุงู’ู„ุฅูู…ูŽุงู…ู ุญูŽุถูŽุฑูŽุชู ุงู„ู’ู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุฉู ูŠูŽุณู’ุชูŽู…ูุนููˆู†ูŽ ุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑูŽ.โ€

โ€œBarangsiapa yang mandi pada hari Jumโ€™at seperti mandi janabah lalu segera pergi ke masjid, maka seakan-akan berkurban dengan unta yang gemuk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan sapi betina, dan barangsiapa pergi pada jam yang ketiga, maka seakanakan ia berkurban dengan domba yang bertanduk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang keempat seakan-akan ia berkurban dengan seekor ayam, dan barangsiapa yang pergi pada jam kelima, maka seakan-akan ia berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam telah keluar (untuk berkhutbah), maka para Malaikat turut hadir sambil mendengarkan dzikir (nasihat/peringatan).โ€ [15]

4. Keberkahan lainnya yang dimiliki hari Jumโ€™at bahwa hari ini merupakan hari berkumpulnya kaum Muslimin.
Hari ini merupakan hari berkumpulnya kaum Muslimin dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan se-belumnya mendengarkan dua khutbah Jumโ€™at yang mengandung pengarahan dan pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum Muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia. Hari Jumโ€™at ini juga memiliki beberapa keistimewaan yang mulia di antaranya disebutkan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah sebanyak tiga puluh tiga. Bahkan Imam as-Suyuthi dalam risalahnya, Nuurul Lumโ€™ah fii Khashaa-ishil Jumuโ€™ah me-nambahkan keistimewaan tersebut menjadi seratus satu. Akan tetapi sebagian keistimewaan itu bersandar pada hadits-hadits yang lemah.

Maka, sudah sepantasnya seorang Muslim memanfaatkan hari yang mulia dan penuh barakah ini dengan melakukan ibadah-ibadah wajib maupun sunnah, [16] dan mengkonsentrasikan diri pada ibadah-ibadah tersebut sehingga dia dapat meraih pahala yang besar dan ganjaran yang setimpal.

[Disalin dari buku At Tabaruk Anwaaโ€™uhu wa Ahkaamuhu, Judul dalam Bahasa Indonesia Amalan Dan Waktu Yang Diberkahi, Penulis Dr. Nashir bin โ€˜Abdirrahman bin Muhammad al-Judaโ€™i, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
_______
Footnote
[1]. Shahih Muslim (II/585) Kitaabul Jumuโ€™ah.
[2]. Namanya adalah Hudzaifah bin al-Yaman dan nama al-Yaman dari Hasl. Ada yang menyatakan, Husail bin Jabir bin โ€˜Amr al-โ€˜Absi. Beliau adalah teman rahasia Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallamdi lingkungan orang-orang munafik. Beliau menanyakan tentang keburukan kepada Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dengan tujuan menjauhinya. Mangikuti perang Uhud bersama Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dan juga dimenangkannya di Irak. Wafat di Madinah tahun 36 H. Lihat Asadul Ghaabah (I/468), Siyar Aโ€™lamin Nubalaaโ€™ (II/361), al-Ishaabah (I/316) dan Tahdziibut Tahdziib (II/219).
[3]. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya (II/286) kitab al-Jumโ€™ah.
[4]. Shahih al-Bukhari (I/224) kitab al-Jumโ€™ah dan Shahih Muslim (II/584) kitab al-Jumuโ€™ah.
[5]. Lihat Fat-hul Baari (II/416-421).
[6]. Namanya โ€˜Amir bin Abi Musa โ€˜Abdullah bin Qais Abu Burdah al-Asyโ€™ari, dikatakan bahwa namanya adalah al-Harits, juga dikatakan bahwa namanya adalah nama kun-yahnya. Beliau adalah seorang Qadhi di Kufah dan seorang yang tsiqah dalam banyak hadits. Beliau mempunyai kemuliaan-kemuliaan dan atsar-atsar yang masyhur. Wafat di Kufah tahun 103 H, ada yang menga-takan setelahnya.
[7]. Shahih Muslim (II/316) Kitaabul Jumuโ€™ah.
[8]. Syarhun Nawawi li Shahiih Muslim (VI/140-141).
[9]. Risalah Nuurul Lumโ€™ah fii Khashaa-ishil Jumuโ€™ah, karya Imam as-Suyuthi yang terkandung dalam Majmuuโ€™atur Rasaa-ilil Muniiriyyah (I/210).
[10]. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunannya (Sunan Abu Dawud VI/12) kitab ash-Shaalah, an-Nasa-i dalam Sunannya (III/99, 100) kitab al-Jumuโ€™ah dan al-Hakim dalam al-Musradrak (I/279).
[11]. Zaadul Maโ€™aad (I/389, 394).
[12]. Fat-hul Baari (II/417).
[13]. Shahih al-Bukhari (I/213) kitab al-Jumuโ€™ah bab ad-Duhn lil Jumuโ€™ah.
[14]. Shahih Muslim (II/587) kitab al-Jumuโ€™ah bab Man Asamiโ€™a wa Anshata fil Khutbah.
[15]. Shahih al-Bukhari (I/213) kitab al-Jumuโ€™ah bab fadhlul Jumuโ€™ah dan Shahih Muslim (II/587) kitab al-Jumuโ€™ah bab at-Tahjiir Yaumil Jumโ€™ah.
[16]. Saya mengingatkan disini bahwa shaum (puasa) yang dikhususkan hanya di hari Jumโ€™at adalah dimakruhkan. Lihat rincian masalah ini disertai dalil-dalilnya dalam kitab Zaadul Maโ€™aad (I/416-420).

Sumber: https://almanhaj.or.id

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours