Pada pembahasan kemarin, telah kita kaji bersama tentang puasa, baik itu definisinya, syarat sahnya puasa, maupun pembatal-pembatal puasa. Untuk pembahasan kali ini, kita akan mengkaji tentang amalan-amalan sunnah yang dilakukan pada saat bulan Ramadhan.
Apa saja amalan-amalan sunnah itu? Yukk kita simak satu per satu….
Amalan sunnah yang pertama adalah tentang makan sahur.Pada pembahasan kemarin, telah kita kaji bersama tentang puasa, baik itu definisinya, syarat sahnya puasa, maupun pembatal-pembatal puasa. Untuk pembahasan kali ini, kita akan mengkaji tentang amalan-amalan sunnah yang dilakukan pada saat bulan Ramadhan.
Apa saja amalan-amalan sunnah itu? Yukk kita simak satu per satu….
Amalan sunnah yang pertama adalah tentang makan sahur. Tentu kita semua sudah tahu apa itu makan sahur yaaa? Nah sekarang kita akan bahas tentang keutamaan-keutamaan dalam makan sahur.
Keutamaan yang pertama, makan sahur itu adalah barokah. Dari Salman ra, Rasulullah Saw bersabda: “Barokah itu ada pada tiga perkara: al-Jama’ah, ats-Tsarid dan makan Sahur.” (HR At Thabrani)
Dari Abdullah bin al-Harits dari seorang sahabat Rasulullah Saw: Aku masuk menemui Nabi Saw ketika itu beliau sedang makan sahur, beliau bersabda: “Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan.” (HR An-Nasa’i)
Keberadaan sahur sebagai barakah sangatlah jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menguatkan dalam puasa, menambah semangat untuk menambah puasa karena merasa ringan orang yang puasa.
Keutamaan yang kedua, Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur. Mungkin barakah sahur yang tersebar adalah (karena) Allah SWT akan meliputi orang-orang yang sahur dengan ampunan-Nya, memenuhi mereka dengan rahmat-Nya, malaikat Allah memintakan ampunan bagi mereka, berdoa kepada Allah agar mema’afkan mereka agar mereka termasuk orang-orang yang dibebaskan oleh Allah di bulan Ramadhan.
Dari Abu Sa’id al-Khudri ra, Rasulullah Saw bersabda: “Sahur itu makanan yang barakah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk setengah air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.”
Sunah Mengakhirkan Sahur
Disunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar, karena Nabi Saw dan Zaid bin Tsabit ra melakukan sahur, ketika selesai makan sahur Nabi Saw bangkit untuk sholat subuh, dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya sholat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat di Kitabullah.
Anas ra meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit ra: “Kami makan sahur bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian beliau sholat.” Aku tanyakan (kata Anas), “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” Zaid menjawab, “kira-kira 50 ayat membaca al-Qur’an.” (HR Bukhari dan Muslim)
+ There are no comments
Add yours