Sedekah adalah perbuatan yang sangat disukai oleh Allah Swt. Karena ketika seseorang mengeluarkan sedekah, ia akan membuat orang lain yang mendapatkan sedekah itu menjadi senang dan gembira.
Ketika kita diberi sesuatu yang menggembirakan kita, kita tentu akan merasa senang. Akan tetapi pada hakikatnya, ada yang jauh lebih merasa senang dibandingkan kita. Siapakah? Ia adalah orang yang memberi kepada kita.
Adapun orang yang jauh lebih senang lagi adalah orang yang ketika memberi atau bersedekah dengan tangan kanannya, tangan kirinya tidak mengetahui. Maksudnya adalah bahwa ketika kita bisa berderma, memberi, bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, maka Allah Swt akan melimpahkan rasa kebahagiaan dan rasa lega di dalam hati kita. Rasa bahagia yang sangat besar dan tiada bisa terbilai dengan imbalan berapapun atau sanjungan setinggi apapun.
Demikianlah orang yang memberi dengan rasa ikhlas. Berbeda jauh dengan orang yang memberi dengan rasa tidak ikhlas. Orang yang tidak ikhlas itu jika dipuji maka ia akan semangat, jika tidak dipuji maka ia tidak semangat, dan apabila dimaki maka ia akan patah semangat.
Orang yang berderma, bersedekah, memberi dengan rasa ikhlas itu akan mendapat kebahagiaan sedemikian besar di dalam hatinya. Karena ketika itu Allah Swt langsung yang memberikan apresiasi kepada dirinya, langsung ke dalam hatinya. Hatinya pun seketika itu terasa lapang, lega, nyaman dan tenang. Ini adalah karunia yang sangat berharga dan tidak bisa terukur dengan uang atau pujian manusia.
Apabila Allah Swt sudah memberikan penghargaan dan pujian-Nya kepada hati kita, maka hati kita seketika itu akan terhindar dari rasa takut, gelisah, khawatir. Kita tak akan merasa takut terhadap cibiran, omongan, dan hinaan orang lain kepada diri kita. Tidak ada rasa khawatir akan diturunkan jabatan, tidak takut akan dikurangi gaji, tidak takut ada pihak yang mempermalukan. Segala perasaan negatif itu sirna. Perasaan yang tersisa hanyalah ketenangan, ketentraman dan keyakinan yang semakin kuat kepada Allah Swt.
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar diceritakan bahwa ada seorang laki-laki yang mendatangi Rasulullah Saw. Kemudian laki-laki itu berkata, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah? Dan amal apakah yang paling dicintai Allah Swt?” Rasulullah Saw menjawab, “Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan ke dalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitannya atau engkau melunasi utangnya atau engkau menghilangkan rasa laparnya. Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan, itu lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—yaitu Masjid Madinah—selama satu bulan. Dan barangsiapa yang menahan amarah maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluannya sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan).” (HR. Thabrani)
Orang yang memiliki kegemaran dalam berbagi dengan sesamanya, akan merasa butuh untuk memberikan kebahagiaan kepada orang-orang di sekitarnya. Bentuknya bisa dengan sapaan hangat, ucapan salam diiringi senyuman, membantu meringankan beban, membantu melunasi utang, mengirim makanan atau pemberian-pemberian lainnya.
+ There are no comments
Add yours